Santri Banyuwangi Terjebur Kali dan Hanyut Bersama Motornya

{"remix_data":[],"remix_entry_point":"challenges","source_tags":["local"],"origin":"unknown","total_draw_time":0,"total_draw_actions":0,"layers_used":0,"brushes_used":0,"photos_added":0,"total_editor_actions":{},"tools_used":{"addons":1},"is_sticker":false,"edited_since_last_sticker_save":true,"containsFTESticker":false}

Banyuwangi.seputarjawatimur.com – Nasib pilu dialami Tegar Maufa Firdaus (13), santri pondok asal Dusun Krajan, Desa Sraten, Kecamatan Cluring. Ia terperosok dan hanyut bersama motornya saat melintasi jalur pinggir sungai dekat rumahnya, Rabu (24/4) kemarin.

Korban diketahui sedang belajar motor saat menghabiskan waktu libur di rumah. Ketika melintasi jalan paving dekat Sungai Sraten, korban terjatuh lalu terperosok.

“Saat itu ia (korban) menghindari papasan dengan pengendara lain. Saat membelokkan motornya korban justru bablas ke dan terjatuh ke aliran sungai bersama motornya,” ujar Suwito (68), warga setempat pada Kamis (25/4/2024).

Suwito pun membenarkan jika korban saat itu sedang belajar motor dan melintasi gang-gang perkampungan. Korban mengemudikan motor jenis dua tak.

Korban sempat meminta tolong ketika hanyut dibawa arus sungai. Namun, derasnya air menghalangi warga untuk menolongnya.

“Sempat minta tolong (korban). Tapi arusnya deras dan sungai sedang banjir sehingga tak ada yang berani,” kata Suwito.

Upaya pencarian pun seketika itu dilakukan oleh Tim SAR Gabungan dibantu warga. Namun pencarian yang berlangsung hingga Kamis dinihari tak jua membuahkan hasil.

Dilanjut, Kamis pagi, upaya pencarian dilakukan dengan melakukan penyisiran. Hasilnya, Tim SAR Gabungan berhasil menemukan satu unit sepeda motor milik korban.

“Pagi tadi berhasil ditemukan satu unit sepeda motor yang diduga milik korban,” ujar Koordinator Tim SAR, Andi Irawan.

Upaya pencarian kemudian difokuskan terhadap keberadaan korban. Dua metode dipakai Tim SAR saat melakukan upaya pencarian.

Pertama, lanjut Andi, pihaknya melakukan penyisiran lewat metode rantai manusia. Penyisiran dilakukan sepanjang 3 km sampai 5 kilometer mengarah ke hilir.

“Dari titik hilangnya korban sampai dengan ke hilir sungai sejauh tiga sampai dengan lima kilometer,” tambahnya.

Metode kedua, masih kata Andi, pihaknya menempatkan personil SAR di sejumlah posko yang ditentukan. Dimana, posko tersebut berada di titik-titik pemantauan keberadaan korban.

“Kita menempatkan personil di posko-posko yang dicurigai untuk memantau aliran sungai yang harapannya bisa ditemukan keberadaan korban,” terangnya.

Sejumlah kendala ditemui Andi bersama Tim SAR Gabungan. Mulai dari derasnya arus sampai dengan lintasan sungai yang penuh dengan rintangan.

Andi mengungkap, upaya pencarian yang dilakukan pada Selasa ini akan dilakukan hingga pukul 17.00 WIB. Pihaknya akan memaksimalkan waktu yang ada untuk memastikan area lintasan sungai disisir sepenuhnya.

“Harus benar-benar clear (lintasan area pencarian). Sampai kita bisa melakukan pencarian dia area selanjutnya,” tandasnya. (Gus)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *