Bondowoso.Seputarjawatimur.com– Di nilai memiliki kans tertinggi sebagai calon Anggota Legislatif 2024 partai PPP nomer urut 4 Dapil 3 Bondowoso , tak lantas merubah pembawaan sosok satu ini. Ya. Dia adalah Ana Ghayatul Ghuslah , atau akrab disapa Ning Ana.
Dalam beberapa momen penting, wartawan Seputarjawatimur.com, mengabadikan Ning Ana di kediamannya di Desa Padasan Kecamatan Pujer Bondowoso. Masih dengan gestur humble dan humoris. Banyak masyarakat kompromi, jika Putri dari pengasuh Pondok Pesantren Al-Barokah ini mudah didekati dan diajak komunikasi.
Sesekali joke-joke segar, justru dilempar Ibu 2 anak ini saat acara ngumpul-ngumpul. Yang menarik, sikap Ning ana, ini diartikan kawan-kawannya, sebagai usaha tak ingin terjebak suasana ‘kaku’. Sekedar diketahui, budaya feodal hingga kini masih melekat di kalangan masyarakat Kabupaten Bondowoso
“Ya begitulah Ning Ana. Asik orangnya. Memang sih, mendobrak budaya feodal di kalangan masyarakat susah banget. Memposisikan setinggi- tingginya kehormatan seorang tokoh, pejabat, apalagi putri seorang kiai, itu jadi budaya mereka,” ujar Fauzan, orang dekat Ning Ana.
“Masyarakat sendiri mengaku sungkan mau guyon sama Ning Ana. Beliau pengasuh pesantren dan. sering jadi jujugan pejabat-pejabat daerah. Padahal Ning Ana sendiri tidak lihat dan tidak membeda-bedakan orang,” tambah pria yang pernah bekerja di Arab Saudi ini.
Menurutnya, untuk mendobrak budaya feodal, sejak remaja Ning Ana, terjun langsung di berbagai komunitas masyarakat. “Tak ada jalan lain. Makanya sejak lulus dari Pondok Pesantran Zainul Hasan Gneggong, Ning Ana, banyak bergaul dengan masyarakat . Ya tujuannya biar orang tidak berlebihan menjaga jarak sama beliau,” katanya.
Terpisah, putri dari KH Subhan Saifur Ruslan ini mengatakan, sejak kecil sudah terbiasa hidup di pesantren. Gaya egaliter dalam bergaul mulai dia rasakan sejak duduk dibangku sekolah. “Di SMA titik balik saya. Dari awalnya saya ini pemalu, menjadi pemberani dalam bergaul.
“Satu hal yang saya ingat, yang tadinya seorang yang malu-malu, kemudian berubah drastis menjadi seorang remaja putrei yang tiba-tiba saja confident. Nah itu titik awal di mana kemudian seorang Ana Ghayatul Ghuslah, ini belajar banyak tentang hidup ya,” tuturnya mengakhiri obrolan.(bhj)