Ngaku TNI Untuk Bisa Rampas Motor Korban, Pria Ngaku TNI di Probolinggo Diamankan

{"remix_data":[],"remix_entry_point":"challenges","source_tags":["local"],"origin":"unknown","total_draw_time":0,"total_draw_actions":0,"layers_used":0,"brushes_used":0,"photos_added":0,"total_editor_actions":{},"tools_used":{},"is_sticker":false,"edited_since_last_sticker_save":false,"containsFTESticker":false}

PROBOLINGGO, Seputarjawatimur.com – HA (35) warga Desa Blimbing, Kecamatan Pakuniran, Kabupaten Probolinggo. Pria yang mengaku sebagai anggota TNI itu diamankan Polres Probolinggo setelah merampas motor wanita yang baru dikenalnya melalui media sosial tiktok.

Kapolres Probolinggo AKBP Wisnu Wardana mengatakan, sebelumnya korban SW (39) warga Desa Gondang, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar, berkenalan di media sosial tiktok. Pelaku mengaku berdomisili Jember dan bertugas sebagai TNI di Kodim 0820 Probolinggo.

“Pelaku mengajak korban bertemu , namun syaratnya korban harus membawa akta cerai karena pelaku beralasan akan menikahi korban jika akta cerainya jelas ada,” kata Kapolres, saat konferensi pers kasus tersebut, Jum’at (26/7/2024)

Mereka bertemu di daerah Blitar, pada Senin (15/7/2024) lalu untuk kemudian sepakat berjalan-jalan. Pelaku membawa korban ke Probolinggo dengan alasan bertemu dengan komandannya.

“Bukan justru ke Kodim, tapi korban diajak muter-muter daerah Probolinggo. Setelah di hutan Jati Kotaanyar, pelaku langsung memukul korban dan merampas motor Vario 160 serta cincin korban,” ucapnya.

Mendapat perlakukan tersebut, korban langsung melapor ke Polsek Kotaanyar untuk kemudian diteruskan ke Polres Probolinggo. Tak menunggu waktu lama, kepolisian berhasil mengamankan pelaku saat mengendarai barang buktinya.

“Saat diamankan pelaku melawan, meski sudah diberi tembakan peringatan. Hingga petugas memutuskan untuk mengambil tindakan tegas terukur,” jelasnya.

Sementara itu, Dandim 0820 Probolinggo Letkol Arm Heri Budiasto mengapresiasi penangkapan yang dilakukan Polres Probolinggo. Menurutnya, selain berbuat jahat, pelaku juga telah mencoreng nama institusi TNI.

“Ini sangat merugikan kita semua, yang biasanya masyarakat percaya TNI bisa tidak percaya karena ulah pelaku,” tuturnya.

Ia turut mengucapkan terimakasih kepada pihak kepolisian yang telah bergerak cepat mengamankan pelaku.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *