HIPMI Kota Blitar Akan Mengedepankan Konsep Kolaborasi Lintas Sektor.

{"remix_data":[],"remix_entry_point":"challenges","source_tags":["local"],"origin":"unknown","total_draw_time":0,"total_draw_actions":0,"layers_used":0,"brushes_used":0,"photos_added":0,"total_editor_actions":{},"tools_used":{},"is_sticker":false,"edited_since_last_sticker_save":false,"containsFTESticker":false}

Blitar.Seputarjawatimur.com.- Bertempat di gedung Paripurna DPRD kota Blitar, Badan Pengurus Cabang Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPC HIPMI) Kota Blitar melantik pengurus baru masa bakti 2024-2027, Minggu (21/7/2024).

Ketua Umum BPD HIPMI Jawa Timur Rois Sunandar Maming, melantik secara langsung pengurus baru BPC HIPMI tersebut

Usai dilantik, Ketua Umum BPC HIPMI Kota Blitar Yogi Rosdianta mengatakan dengan mengambil tema Tumbuh Bersama Pengusaha Muda, Wujudkan Indonesia Emas, HIPMI Kota Blitar akan mengedepankan konsep kolaborasi yang selama ini sudah berjalan.

Data terbaru yang dirilis BPS Kota Blitar, dari sebanyak 141.000 jiwa, sekitar 47.000 jiwa diantaranya adalah merupakan kelompok usia 20 sampai 40 tahun. Ini adalah kluster dengan jumlah terbanyak di Kota Blitar.

“Artinya adalah jika bung Karno pernah berkata beri aku 10 pemuda untuk mengguncangkan dunia, saat ini
Kota Blitar punya sekitar 47.000 pemuda. Tentu saja dalam hal ini HIPMI akan menjadi motor untuk
memberikan refrensi dan dorongan, membuka peluang, menciptakan
market, dan merangsang iklim usaha,” jelasnya.

Atas kondisi tersebut HIPMI akan melanjutkan Kolaborasi dengan
Pemerintah Kota, DPRD, OPD , Instansi, lembaga dan juga lintas
sektor yang selama ini sudah terjalin sangat erat.

Dengan ini Kami mengajak para anggota dan para stakeholder untuk
percaya diri melakukan disentralisasi karena Kota Blitar adalah Kota
kecil yang mempunyai pengusaha-pengusaha berkompeten, produk
yang berkualitas, dan iklim investasi yang berpotensi tinggi.

“HIPMI Kota Blitar adalah wadah yang berisi pengusaha pengusaha
muda lintas bidang. Mulai dari Kontruksi, Barang, jasa, bahkan kami
juga punya 18 sub sektor Ekraf atau ekonomi kreatif seperti Kuliner,
Fashion, Kerajinan, Seni pertunjukan, Desain, Seni rupa, dan lainnya. Dan juga Kota Blitar di masing-masing kecamatan dan kelurahan
mempunyai destinasi wisata unggulan sangat menarik untuk dikunjungi,” imbuhnya.

Dia menambahkan, beberapa waktu lalu HIPMI sempat memberikan masukan konsep kepada Wali Kota Blitar dan beberapa kepala dinas soal tingkat kunjungan wisatawan ke Makam Bung Karno (MBK) yang dalam setahun
dikunjungi kurang lebih 1 juta – 1,5 juta pengunjung.

“Bahkan mungkin
semakin bertambah di 2 tahun belakangan ini. Sayang sekali jika kita tidak mendistribusikan pengunjung tersebut ke destinasi wisata lainnya. Kami punya konsep Lingkar emas pariwisata Blitar. Yaitu 1,5 jt pengunjung yang datang ke MBK di buatkan paket wisata melalui
kendaraan-kendaran shuttle yang ngepost nya di MBK tapi di arahkan ke wilayah wilayah seperti kampung batok, kampung jaranan, kampung Batik, Fish Garden, Wisata edukasi tahu, dan Lainnya,” ujarnya.

Ini tentu akan meningkatkan daya beli terhadap produk lokal dan seni budaya lokal. Jika hal itu dapat dimaksimalkan maka pertumbuhan ekonomi akan ikut terdorong.

Dikatakannya, dalam sebulan Terakhir setelah Muscab HIPMI Kota Blitar langsung tancap gas untuk menyusun program kerja, diantaranya yang sudah berjalan adalah membuat Jaringan perdagangan dengan membuka pintu
kerjasama dengan KBRI beberapa negara, dan jaringan lainnya.

“Dan Syukur alhamdulillah Pemkot Blitar sangat support dan akan terus berkolaborasi dengan HIPMI Kota
Blitar,” tuturnya.

“Dengan memanfaatkan koneksi dan jaringan HIPMI mari kita belajar
bersama, beraksi bersama, berkolaborasi bersama, Berkembang
bersama dan dapat bermanfaat bersama bagi banyak orang. Mari kita
wujudkan Indonesia Emas,” pungkasnya.(Sk)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *